Mengukir Jejak : “Meletakkan Tawa Pada Wajah Sendu yang Penuh Harap” oleh kak Muti

 

Mengukir Jejak : “Meletakkan Tawa Pada Wajah Sendu yang Penuh Harap”

 Hallo namaku Mutiara Muti Sandana, kalian bisa memanggilku dengan sebutan Tiara. Aku adalah mahasiswi IAIN Palopo program studi Pendidikan Agama Islam angkatan 2022. Disini, aku akan menceritakan bagaimana kisahku hingga sekarang bisa menjadi salah satu relawan di Komunitas Koin Untuk Negeri.

Awalnya, aku selalu melihat kegiatan Ekspedisi Relawan Nusantara di luar pulau Sulawesi Selatan pada beberapa media sosial. Aku sangat tertarik hingga beberapa kali mendaftar namun ternyata tidak pernah berhasil. Tak henti-hentinya aku mencari tahu tentang ekspedisi itu, aku benar-benar ingin ikut dan ingin berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan ini, hingga suatu ketika aku menemukan Komunitas Koin Untuk Negeri (KUN) ini dari senior yang menyebarkan flayer open recruitment SEJARA (Sekolah Jejak Nusantara). Aku penasaran lalu membuka akun media sosial nya dan bergumam "ini yang selama ini aku cari". Aku mendaftar pada angkatan XVII dan alhamdulillah lolos pada seleksi berkas. Namun aku gugur karna tidak mengikuti meet up pertama karna ada agenda yang bertabrakan. Jujur saja, aku sangat kecewa pada diriku sendiri yang kesulitan dalam membagi waktu. Namun aku tak pernah putus asa, hari demi hari, waktu demi waktu ku lewati sambil terus memantau akun medsos komunitas KUN ini.

04-16 September oprec angkatan XVIII dibuka kembali, aku dengan antusias dan penuh rasa bahagia ikut menjadi salah satu pendaftar. Aku mengisi formulir pendaftaran dan mengikuti setiap prosedur yang telah di tentukan oleh panitia. Aku menunggu dan terus menunggu hasilnya. Pada tanggal 17 September 2024 pengumuman hasil seleksi berkas keluar. Hatiku tak karuan, takut namun penasaran dan alhamdulillah namaku ada di urutan ke-empat dari dua puluh tujuh orang yang lolos.

Rabu, 18 September 2024 bertempat di kedaina bang Icul, adalah meet up pertama yaitu pengenalan dan wawancara. Ada tiga meet up dalam kegiatan ini dan ketiganya wajib di ikuti oleh para calon relawan sebagai syarat keberangkatan. Meet up pertama yaitu pengenalan dan wawancara, meet up kedua yaitu pembagian kelas (kelas alam, kelas literasi, kelas kreativitas, kelas inspirasi dan kelas agama), dan meet up ketiga yaitu persiapan sebelum keberangkatan atau technical meeting. Aku datang dengan antusias, meninggalkan segala aktivitas perkuliahan ku karna kali ini aku harus lolos dan berhasil masuk menjadi relawan KUN. Sesi wawancara berjalan dengan lancar, yang menjadi pewawancara ku pun sangat asik dan humble. Aku sangat ingat hari itu ia meminta ku untuk jangan takut dan santai saja dalam menjawab pertanyaan, lalu aku katakan padanya "aku adalah orang yang introvert, aku hanya bicara ketika aku di tanya dan aku hanya akan menjawab apa yang di tanyakan padaku" Lalu jawabannya sangat menyentuh hatiku "kamu bukan introvert, kamu hanya tidak cocok dengan lingkungan di sekitar mu. Saat kamu menemukan lingkungan yang sesuai, kamu akan menjadi orang yang sangat aktif". Dari pernyataan itu, barulah aku mulai banyak bicara di hadapannya, baru di awal saja aku telah mendapat perlakuan baik dari mereka, sungguh pengalaman yang sangat jarang di rasakan oleh orang seperti ku.

19 September 2024. Lagi, namaku ada di deretan orang-orang yang lolos pada tahap wawancara. Jelas, aku sangat bahagia dan bersyukur akan hal itu, karna aku mengira akan gagal pada tahap wawancara ini. Meet up kedua dilaksanakan pada hari Jum'at, 20 September 2024, meet up kedua ini merupakan hal yang wajib dan jika tidak hadir akan di nyatakan gugur. Sungguh, hatiku sangat gelisah memikirkan meet up ini karna di sisi lain aku memiliki janji dengan Ketua DEMA FEBI IAIN Palopo untuk menjadi pemateri dalam kegiatan "Scolarship Talk: mengenal lebih jauh tentang Kip-Kuliah" jauh sebelum aku lolos pada seleksi berkas. Aku bingung harus mengorbankan yang mana karna di satu sisi ada janji yang harus di tepati dan di sisi lain ada keinginan yang harus di capai. Sedang aku sendiri adalah orang yang amat pantang mengingkari sebuah janji dan jika aku di posisi orang yang dibatalkan janjinya pasti aku sangat marah dan kecewa. Di tengah kebingungan, aku berdo'a pada Tuhan dan berdiskusi pada teman, ia memberiku saran untuk meminta izin pada bidang program untuk datang terlambat dan alhamdulillah bidang program menyetujui itu dengan syarat setelah selesai kegiatan harus segera datang ke lokasi meet up kedua yang berlokasi di pelataran Auditorium Phinisi IAIN Palopo.

Kegiatan pertama ku berjalan dengan lancar. Setelah acara selesai, ketua DEMA FEBI mengantarku ke tempat meet up kedua dan syukurnya para panitia dan pengurus KUN adalah temannya, jadi saat aku datang tidak ada sama sekali komentar dari yang lain. Namun, komentar yang tidak ada itu bukan serta merta karna aku datang bersama kenalan mereka, namun memang mereka adalah orang-orang baik yang dapat mentoleransi setiap permasalahan dengan beberapa pertimbangan. Ba'da Ashar, aku sampai. Semua calon relawan (carel) telah masuk pada kelas masing-masing dan aku langsung di persilahkan untuk mengambil tempat di kelas yang telah di pilihkan untuk ku, yaitu kelas alam. Dan alhamdulillah meet up kedua ku berjalan dengan lancar.

Setelah meetup kedua kami melakukan pra meet up lalu lanjut ke meetup ke-tiga di tanggal 24 September 2024. 26 September 2024 adalah hari keberangkatan kami menuju lokasi, desa Ilanbatu Uru, kec. Walenrang Barat, kab. Luwu. Kami berangkat mulai dari sekitar jam setengah dua siang dan sampai di lokasi pada sekitar jam sembilan malam. Perjalanannya sangat di luar ekspetasi ku, jalan yang sedikit rusak, sangat menanjak, di sambut dengan kabut dan hutan, pohon-pohon yang tinggi menjulang, jurang yang terjal, hingga kami harus berjalan kaki menaiki gunung dari tempat parkir menuju rumah tempat tinggal sekitar kurang lebih 15 menit. Aku yang baru pertama kali berjalan menanjak dan naik gunung sangat amat tersiksa, dada ku sesak, kaki ku rasanya akan patah, aku juga termasuk orang yang phobia dengan ketinggian. Namun, semangat para carel dan karel membuat ku mengesampingkan semua ketakutan dan rasa lelah ku. Aku mengingat kembali tujuan awal ku datang dan tidak layak jika aku harus menyerah hanya karna lelah dan takut.

Tibanya kami di lokasi rumah tinggal, kami langsung beristirahat sejenak, bersih-bersih badan, sholat lalu makan bersama setelah itu kami melakukan breafing untuk melakukan kegiatan di hari esok, dalam keadaan gelap yang hanya di terangi oleh cahaya lilin dan senter juga hawa dingin yang menembus hingga ke tulang. Di komunitas ini sangatlah menjunjung tinggi rasa toleransi antar umat beragama, karna salah satu carel di komunitas ini adalah umat dari agama lain namun ia sama sekali tidak mendapat perlakuan yang berbeda dari kami. Sungguh, bagian ini adalah salah satu yang sangat aku suka di komunitas ini

Jum'at, 27 September 2024, adalah hari pertama kami mengajar di sekolah. Lagi, perjalanan nya di luar ekspetasi ku. Kami harus berjalan sekitar 10 menit melewati tebing, gunung dan tanjakan untuk sampai ke sekolah. Sungguh perjalanan yang melelahkan untuk aku yang baru pertama kali melewati jalan seperti itu. Sesampainya di sekolah, rasa lelah itu seakan hilang dari atma setelah melihat senyum bahagia para siswa-siswi yang bergembira dengan kedatangan kami. Pemandangan yang baru pertama kali aku lihat. Di samping itu hatiku sangat ter-iris melihat keadaan sekolah yang tidak memiliki jendela, kantor yang seperti gudang dan kelas yang hanya di dindingi oleh papan bahkan sebagian kelasnya ada yang papan nya rusak hingga kita dapat melintas ke kelas lain melalui papan tersebut. Cuaca yang dingin dan jalan yang terjal tidak mematahkan semangat adik-adik untuk bersekolah. Perjalanan mereka yang tidak singkat, mulai dari satu sampai dua jam untuk sampai ke sekolah membuatku merasa malu pada mereka. Aku sedih melihat kulit mereka yang kering dan pecah namun mungkin itu adalah pemandangan yang biasa untuk mereka. Aku yang di fasilitasi oleh orang tua ku untuk belajar tapi malah terkadang asik dengan dunia sendiri. Disana kami berusaha memberikan yang terbaik untuk para siswa, kami memang tidak bisa memberi perubahan namun setidaknya kami bisa membawa kebahagiaan dari kota untuk dirasakan oleh mereka. Mereka adalah orang-orang hebat yang rela melakukan segalanya demi pendidikan, tak kenal lelah atau apapun, perjuangan yang sangat tinggi. Sungguh di luar ekspetasi ku, aku tak pernah mengira keadaan di pelosok ternyata seperti ini, ternyata aku yang kurang bersyukur. Semoga mereka kelak menjadi orang sukses yang bisa mengembangkan desa, menjadi guru untuk para murid di generasi selanjutnya dan dapat menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, negara dan agama. Kami mengajar disekolah tersebut hanya dua hari yaitu di hari Jum'at dan Sabtu karna di hari Ahad kami akan melakukan perjalanan untuk pulang. Malam Ahad, selesai breafing disitulah kami para calon relawan telah di nyatakan lolos dan berubah status menjadi relawan baru.

29 September 2024, sekitar pukul sepuluh pagi kami berpamitan dengan orang rumah dan masyarakat di desa tersebut untuk melakukan perjalanan pulang ke Palopo. Hati ku agak sedikit merasakan sedih ketika meninggalkan lokasi. Namun, aku tak bisa berbuat apa-apa karna ada banyak hal lagi yang harus kami lakukan. Semoga kelak kami bisa kembali kesana dengan persiapan yang lebih matang dan bisa membagi kebahagiaan lagi kepada mereka. Sungguh, aku jatuh cinta pada komunitas ini, aku suka disini. Komunitas ini mengajarkan ku bagaimana cara ikhlas, mereka juga berhasil membuat ku merasa aman dan nyaman. Aku adalah orang introvert yang kadang kesulitan dalam berinteraksi, namun semua orang di komunitas ini membuatku merasa di dengar. Terima kasih KUN, telah menerima ku untuk menjadi bagian dari anggota kalian. Sekarang bukan lagi waktu nya aku memikirkan apa yang diberikan oleh komunitas untuk ku namun aku akan berusaha memberikan sesuatu yang berkualitas untuk komunitas. Dan jika aku tidak berhasil, maka akan ku coba sampai berhasil walau harus berkali-kali jatuh.

Mutiara Muti Sandana. Palopo, 07 Oktober 2024

Salam hangat, Sandana

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama