KUN CABANG PALOPO | Sebuah Refleksi | Antara Spiritualitas Cinta dan Kemanusiaan dalam Relawan Pendidikan



 

Antara Spiritualitas Cinta dan Kemanusiaan dalam Relawan Pendidikan 

Oleh : kak Aldiben 

     Tidak perlu diperdebatkan bahwa kita semua adalah makhluk yang memiliki dorongan akan melakukan kebaikan yang di sebut manusia. Dorongan itu begitu jelas bagi kita yang mampu melihat kedalam diri bahwa tujuan kita sebenarnya adalah mencapai KEBAHAGIAAN Begitupun bagi saya pribadi setiap apa yang saya lakukan pastilah demi kebahagian, namun masalahnya adalah ketika kebahagian itu harus bertentangan dengan kebahagiaan orang banyak maka akan bertentangan pula dengan kemanusiaan. Bagiku walaupun masalah ini nyata, namun selalu ada jalan untuk bisa sampai pada kebahagiaan bersama asalkan kita memiliki ketahanan dan prinsip tentang kehidupan. Itulah yang aku sebut sebagai SPIRITUALITAS. 

    Sebuah ketahanan dan prinsip hidup haruslah di bangun dengan pembiasaan dan tanpa pembiasaan akan nilai-nilai spiritual maka jiwa akan seperti seorang musafir yang berjalan ditempat dengan tujuan yang tidak akan perna ia capai. Apa yang aku maksud sebagai pembiasaan adalah PENGKONDISIAN diri dengan cara memilih sebuah sistem untuk kita tempati berikhtiar dan tunduk dan patuh pada sistem itu. Didalam sistem inilah diri di tuntut untuk membangun karakter dan spiritnya demi tujuan akan kebahagiaan. 
    
     Ada banyak cara untuk membentuk karakter mulai dari yang paling besar seperti Agama atau Negara juga yang memiliki cakupan yang lebih kecil seperti Organisasi atau Komunitas. KOMUNITAS KOIN UNTUK NEGERI bagiku selain hadir untuk menyempitkan kesenjangan antara pendidikan kota dan pendidikan pelosok juga sebagai wadah bagi setiap Relawan untuk memupuk diri menjadi pribadi yang lebih baik. 

     Selama ini kita mendengar kabar akan adanya kesenjangan pendidikan di negeri kita dan kabar-kabar yang banyak itu sudah sangat cukup untuk membangkitkan rasa kemanusiaan kita dengan berempati dan menolak akan kenyataan yang pahit ini. Namun apa yang lebih menusuk dan memukul adalah ketika kenyataan itu nampak jelas didepan mata anak-anak negeri yang riang gembira bersemangat untuk menuntut pendidikan yang tanpa mereka sadari bahwa mereka adalah objek ketidakadilan yang kita lihat di balik senyuman yang polos. Disinilah perbedaan rasa yang hadir ketika mendengar kabar dan menyaksikan langsung kesenjangan itu dan Komunitas Koin Untuk Negeri bagiku telah memberikan jalan untuk jiwa ini semakin pekah akan nilai-nilai KEMANUSIAAN. Rasa ini akan aku pupuk hingga menjadi spiritualitas. Tentu hanya dengan menjadi Relawan Pendidikan tidak akan perna cukup untuk sampai pada keseimbangan pendidikan namun setidaknya kita mampu sedikit menjadi penggerak dan motivator untuk anak-anak di pelosok. Karena selalu mungkin salah satu dari seorang anak dimasa depan menjadi seorang revolusioner untuk memperjuangkan kondisi sosial pendidikan atapun menjadi sebab lain bagi perubahan yang lebih baik. 

    Aku meyakini bahwa ketika perubahan mustahil dilakukan maka jalannya adalah mempersiapkan tokoh untuk perubahan tersebut di masa mendatang. Dilain sisi untuk hal yang paling sulit dalam gerakan semacam ini adalah konsistensi dan ketahanan. Perlu kesabaran dan perbuatan ikhlas yang harus kita dorong secara personal ke-kedalaman jiwa masing-masing yang dengan itu kualitas spiritualitas akan kita dapatkan bersamaan dengan konsistensi kita dalam mengajar anak-anak di pelosok. Tanyakanlah pada setiap Relawan apakah mereka merasa menderita melakukan perjalanan kepelosok negeri? Apakah mereka menderita mengorbankan banyak hal mulai dari waktu, tenaga, dan biaya hanya untuk mendidik anak dipelosok? Yang jelas dengan sendirinya tidak perna mendapatkan keuntungan material akan apa yang mereka usahakan. Jawabannya pasti mereka menderita namun karena kecintaan mereka terhadap anak-anak dan nilai-nilai kemanusia dibalik pengorbanan itu saya rasa mereka tidak akan perna berhenti untuk berkorban. Inilah kebahagiaan yakni merasa tahan dan tidak goyah hanya karena pengorbanan dan penderitaan dan itulah spiritualitas atas dasar CINTA. Ketika setiap perbuatan kita dilandasi oleh spiritualitas kecintaan maka kebahagiaan bersama akan terwujud karena hakekat cinta adalah berkorban demi yang dicintai. Dalam pengalaman menjadi RELAWAN PENDIDIKAN, cinta akan pendidikan dan anak didik adalah sebuah keharusan!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama