Sepenggal Cerita Rindu dari Buntu Lumu Oleh Kakak Fatwa

 



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nama saya Nurul Fatwa, biasa dipanggil fatwa. Saya adalah mahasiswa di salah satu peguruan tinggi yang ada di kota Palopo, yaitu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo.

Menjadi bagian dari Komunitas Koin Untuk Negeri adalah suatu hal yang sangat saya inginkan. Dan Alhamdulillah saya diterima, meskipun pada awal pendaftaran tidak pernah terpikirkan bahwa saya akan diterima dan mengambil bagian dalam salah satu program Komunitas Koin Untuk Negeri Cabang Palopo ini. Dan hal tersebut merupakan suatu kesyukuran yang sangat besar bagi saya pribadi.

Kamis 24 Juni 2021, merupakan hari pemberangkatan kami ke lokasi pengabdian yaitu di Dusun Buntu Lumu, Desa Batu Putih, Kecamatan Burau, Kabupaten luwu Timur pada kegiatan Sekolah Jejak Nusantara (SEJARA). SEJARA merupakan salah satu program Komunitas Koin Untuk Negeri yang memberangkatkan relawan setiap sebulan sekali. Pada kegiatan ini para relawan secara langsung terjun ke sekolah dan mengajarkan adik-adik yang menjadi target pelaksanaan kegiatan ini tentang materi ajar dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang telah dipersiapkan sedemikian rupa.

Berdasarkan keterangan dari seorang warga, Dusun Buntu Lumu merupakan ujung dari Desa Batu Putih sehingga letaknya sangat jauh dari perkotaan. Akses untuk sampai ke sanapun sangat sulit terlebih jika jalan dalam kondisi basah. untuk sampai Dusun Buntu Lumu memakan waktu tempuh sekitar 5-6 jam. Selain akses yang sulit, jaringan juga sangat susah ditemukan, begitupun dengan listrik yang masih sangat kurang.

Setelah sampai tujuan yakni lokasi pengabdian, saya sangat prihatin melihat kondisi sekolah yang ada di Dusun Buntu Lumu. Itu adalah kali pertama saya melihat secara langsung keadaan dimana fasilitas pendidikan yang ada, masih sangat kurang dan sangat jauh dari kata layak jika dibandingkan dengan kondisi fasilitas pendidikan yang ada diperkotaan. Hanya terdapat 1 bagunan SD berdinding kayu dengan luas 6 x 3 yang bahkan belum rampung sepenuhnya, dan hanya terdiri dari 4 ruang kelas. Selain itu hanya terdapat 2 tenaga pendidik saja. Dan hal inilah yang menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini masih belum merata. Masih banyak sekolah-sekolah yang belum tersentuh oleh tangan-tangan pemerintah khususnya yang ada dipelosok seperti di Dusun Buntu Lumu ini.

Meskipun demikian, dengan kondisi fasilitas pendidikan yang masih sangat kurang memadai, anak-anak di dusun Buntu Lumu ini dengan semangat dan tekad yang kuat berangkat ke sekolah seolah tanpa beban berjalan jauh dari jarak rumah ke sekolah yang berjarak sekitar 1-6 kilo setiap harinya. Mereka dengan bangga bercerita menempuh perjalanan sejauh itu kepada saya setiap hari, membuat saya merasa malu, yang baru berjalan 2 kilo saja sudah mulai ngos-ngosan. Dengan Hanya beralaskan sandal dan bahkan ada yang bertelanjang kaki, tapi nyatanya itu bukanlah alasan bagi mereka untuk tidak belajar. Mengapa? Karena mereka juga punya mimpi, mereka juga punya cita-cita mulia yang harus mereka wujudkan, yang terlalu murah bila mereka gadaikan dengan rasa malas. Mereka adalah anak-anak tangguh yang terbentuk oleh keadaan.

Di lain sisi saya merasa sangat senang dan bersyukur atas diadakannya Kegiatan SEJARA yang diprogramkan oleh Komunitas Koin Untuk Negeri ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi pendidikan di daerah pelosok yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah, dengan berperan aktif sebagai pemerhati pendidikan di daerah pelosok, memberikan pengajaran ataupun dalam bentuk pemberian donasi. Melalui kegiatan ini pula, saya mendapatkan banyak pengalaman baru, mulai dari perjalanan terjauh yang pernah saya tempuh, mengenal karakter-karekter baru pada anak-anak, cara mengahadapi karakter anak yang berbeda-beda, cara mengajar yang menyenangkan, dan lain-lain. Selain itu, saya juga mendapatkan pelajaran hidup bahwa bersyukur dan menikmati setiap keadaan adalah kunci kebahagiaan yang paling sederhana.

Harapan saya, semoga Komunitas Koin Untuk Negeri tetap semangat dan selalu menjadi yang terdepan sebagai pemerhati pendidikan khususnya yang ada di pelosok-pelosok Negeri. Tetap menginspirasi dunia hingga dunia menjadikan Komunitas Koin Untuk Negeri sebagai inspirasinya. Buat dunia terinspirasi karena gerakan-gerakanmu. Barakallah.


Nurul Fatwa

Relawan Angkatan IV Kun Cabang Palopo

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama