Siang itu,,,
Kami berkumpul, meluruskan niat disertakan doa
Melangkah dengan penuh semangat di bawah terik matahari
Senda gurauan para kakak relawan membuatku cekikan
Sampai batas nafas kami tak beraturan
Batu besar di bawah pepohonan rindang jadi awal peristirahatan kami
Air putih yang menyejukkan tubuh kami pun menjadi pendamping yang setia bagi kami selama perjalanan
Di sekeliling kami terbentang luas ciptaan Allah,,,
Alam yang tidak tersentuh sedikit pun oleh manusia
Menjadi pemandangan yang begitu indah di mata
Bukit teletubies menjadi tempat favorit istirahat kami
Sawah terbentang luas,,,,
Gunung menjulang tinggi nampak dekat dengan kami
Menjelang matahari terbenam kami melanjutkan perjalan menyusuri hutan
Bersenjatakan senter hp yang menjadi cahaya penunjuk langkah kami
Suasana semakin terasa menegangkan
Angin yang kencang
Suara gonggonan anjing
Sayup-sayup kami mendengar suara kerumunan orang desa
Hanya kami...
Cahaya rembulan pun turut serta menemani langkah kami hingga sebuah gedung kecil nampak di pandangan kami
Peluh keringat semakin membasahi tubuh ini,,, disertakan nafas yang terengah-engah
Mencoba melanjutkan kembali langkah sembari berharap selamat sampai di tujuan kami...
Dan kami pun di sambut suara gonggonan anjing
Gelap seperti tak berpenghuni
Menghentikan langkah sebentar agar bersihkan niat lagi sebelum memasuki desa ini...
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh desa Tompobulu dusun Bara
Malam semakin larut dalam kesunyian,,,
Sebuah rumah panggung menjadi tempat menginap kami
Beralaskan tikar kami tertidur pulas
Pagi,,,
Cuaca dingin dikarenakan angin begitu kencang
Tetap membuat kami bersemangat berolahraga,,, senam
Makan seadanya,,, ditambah teh hangat sebagai pendamping
Pengganjal perut kami untuk berjalan ke sekolah yang ternyata jaraknya cukup jauh,,,
Jalan berbatu mendaki dan menurun membuat kami tersentak-sentak
Tetapi terdengar sayup-sayup suara anak kecil tertawa sambil bermain
Membuatku dan kawan-kawan lainnya terenyuh
Melihat mereka yang begitu semangat
Sebagian berpakaian sekolah sebagian pula berbaju biasa
Kulangkahkan kaki memasuki sekolah mereka dan membuatku seakan jatuh tersungkur ke tanah betapa kurang bersyukur diriku selama ini
Mereka yang masih semangat bersekolah ditengah kurangnya fasilitas pendidikan di desa
Membuatku tersadar akan egoisnya hati tatkala meronta-ronta di hadapan orang tua saat tidak terpenuhi 1 hal saja dari kebutuhan sekolah ku dulu,,,
Menangis hati ini,,,
Sekolah yang hanya satu gedung berdindingkan papan kayu yang mulai lapuk
Di dalam terbagi 3 bagian yang berbataskan triplex
Sungguh aku malu, sedih dan tertampar keras
Akankah mereka diberikan fasilitas yang layak
Itu yang terlintas dibenakku
Sungguh saat yang dinanti pun datang,,,
Ilmu yang selama ini kuhafal ternyata Allah berikan kesempatan untuk kubagi ke mereka
Bermodalkan media kertas yang dibagi pada kakak relawan
Kubersungguh-sungguh ingin membuatnya tahu walau hanya 1 kata yang terlontar dari bibirku
Bermain, tertawa ria bersama, memperhatikan kakak relawan lain menjelaskan senang rasanya
Beribu belas kasih tak cukup jua jikalau rasa semangat hilang dari diri adik-adik
Kelak sejuta impian yang kalian cita-citakan dapat terwujud
Membanggakan kedua orang tua dan senangtiasa bersyukur atas rahmat yang Allah berikan pada kalian adik-adikku
Tidak puas rasanya diri ini hanya bertatap muka dengan mereka beberapa hari saja
Akan kusisipkan selalu kalian di dalam doa yang kupanjatkan pada Rabb
Agar kalian sukses di masa mendatang,,,
Membangkitkan kembali desa Bara terutama pendidikan anak-anak disana
Yah jika besar nanti adik-adikku kembali ke kampung kalian dan harumkan namanya,,,
Itu doaku yang akan selalu kupanjatkan buat kalian.....
Nurfadillah Sunusi
Relawan Sekolah Jejak Nusantara