Sejuta Harapan Dari Bara Oleh Kakak Nurfadillah Sunusi


Siang itu,,, 
Kami berkumpul, meluruskan niat disertakan doa 
Melangkah dengan penuh semangat di bawah terik matahari 
Senda gurauan para kakak relawan membuatku cekikan 
Sampai batas nafas kami tak beraturan 

Batu besar di bawah pepohonan rindang jadi awal peristirahatan kami 
Air putih yang menyejukkan tubuh kami pun menjadi pendamping yang setia bagi kami selama perjalanan 
Di sekeliling kami terbentang luas ciptaan Allah,,, 

Alam yang tidak tersentuh sedikit pun oleh manusia 
Menjadi pemandangan yang begitu indah di mata 
Bukit teletubies menjadi tempat favorit istirahat kami Sawah terbentang luas,,,, 
Gunung menjulang tinggi nampak dekat dengan kami 
Menjelang matahari terbenam kami melanjutkan perjalan menyusuri hutan 

Bersenjatakan senter hp yang menjadi cahaya penunjuk langkah kami 
Suasana semakin terasa menegangkan Angin yang kencang 
Suara gonggonan anjing 
Sayup-sayup kami mendengar suara kerumunan orang desa Hanya kami... 

Cahaya rembulan pun turut serta menemani langkah kami hingga sebuah gedung kecil nampak di pandangan kami 
Peluh keringat semakin membasahi tubuh ini,,, disertakan nafas yang terengah-engah 
Mencoba melanjutkan kembali langkah sembari berharap selamat sampai di tujuan kami... 
Dan kami pun di sambut suara gonggonan anjing 
Gelap seperti tak berpenghuni 

Menghentikan langkah sebentar agar bersihkan niat lagi sebelum memasuki desa ini... Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh desa Tompobulu dusun Bara 
Malam semakin larut dalam kesunyian,,, 
Sebuah rumah panggung menjadi tempat menginap kami 
Beralaskan tikar kami tertidur pulas 

Pagi,,, 
Cuaca dingin dikarenakan angin begitu kencang 
Tetap membuat kami bersemangat berolahraga,,, senam 
Makan seadanya,,, ditambah teh hangat sebagai pendamping 
Pengganjal perut kami untuk berjalan ke sekolah yang ternyata jaraknya cukup jauh,,, 

Jalan berbatu mendaki dan menurun membuat kami tersentak-sentak 
Tetapi terdengar sayup-sayup suara anak kecil tertawa sambil bermain 
Membuatku dan kawan-kawan lainnya terenyuh 
Melihat mereka yang begitu semangat 
Sebagian berpakaian sekolah sebagian pula berbaju biasa 

Kulangkahkan kaki memasuki sekolah mereka dan membuatku seakan jatuh tersungkur ke tanah betapa kurang bersyukur diriku selama ini 
Mereka yang masih semangat bersekolah ditengah kurangnya fasilitas pendidikan di desa 
Membuatku tersadar akan egoisnya hati tatkala meronta-ronta di hadapan orang tua saat tidak terpenuhi 1 hal saja dari kebutuhan sekolah ku dulu,,, 

Menangis hati ini,,, 
Sekolah yang hanya satu gedung berdindingkan papan kayu yang mulai lapuk 
Di dalam terbagi 3 bagian yang berbataskan triplex 
Sungguh aku malu, sedih dan tertampar keras 
Akankah mereka diberikan fasilitas yang layak Itu yang terlintas dibenakku 
Sungguh saat yang dinanti pun datang,,, 

Ilmu yang selama ini kuhafal ternyata Allah berikan kesempatan untuk kubagi ke mereka 
Bermodalkan media kertas yang dibagi pada kakak relawan 
Kubersungguh-sungguh ingin membuatnya tahu walau hanya 1 kata yang terlontar dari bibirku 
Bermain, tertawa ria bersama, memperhatikan kakak relawan lain menjelaskan senang rasanya 
Beribu belas kasih tak cukup jua jikalau rasa semangat hilang dari diri adik-adik 
Kelak sejuta impian yang kalian cita-citakan dapat terwujud 
Membanggakan kedua orang tua dan senangtiasa bersyukur atas rahmat yang Allah berikan pada kalian adik-adikku 

Tidak puas rasanya diri ini hanya bertatap muka dengan mereka beberapa hari saja 
Akan kusisipkan selalu kalian di dalam doa yang kupanjatkan pada Rabb Agar kalian sukses di masa mendatang,,, 
Membangkitkan kembali desa Bara terutama pendidikan anak-anak disana Yah jika besar nanti adik-adikku kembali ke kampung kalian dan harumkan namanya,,, 

Itu doaku yang akan selalu kupanjatkan buat kalian.....

Nurfadillah Sunusi
Relawan Sekolah Jejak Nusantara

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama