Hal
utama dari ketimpangan itu terjadi karna susahnya akses menuju sekolah-sekolah
yang ada di pelosok sehingga kurang mendapatkan sorotan dari pemerintah bahkan
dari awal sekolah itu berdiri hanya mendapatkan berapa kali sumbangsi dari
Dinas Pendidikan, dan banyak lagi hal-hal yang membuat sekolah yang berada di
pelosok semakin tertinggal karena
kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia yang dari awal biasanya hanya
sebuah bangunan sekolah yang terbuat dari kayu dan papan, tenaga pengajar yang
sangat minim, sumber daya manusia yang masih belum berkembang dan alat bantu
belajar dan mengajar yang masih sangat tertinggal bahkan sudah tidak layak
pakai lagi, seperti kursi, bangku, papan tulis yang masih menggunakan kapur dan
atap sekolah yang sudah bocor.
Biasanya pada
perkampungan pelosok dilihat dari latar belakang keluarga yang masih menganut
kepercayaan bahwa pendidikan tidak terlalu dibutuhkan karena pandangan orang tua
yang lebih mengharuskan anaknya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di
bandingkan bersekolah, mereka masih memegang adat dan tradisi yang tidak
terlalu terbiasa berinteraksi dengan lingkungan luar juga pandangan mereka
terhadap pendidikan.
Nah sekarang jika kita melihat sistem
pendidikan diperkotaan yang sangat mudah berkembang karena memang lokasi dan
akses yang sangat mudah tersentuh oleh pemerintah.
Membahas tentang solusi untuk menangani
ketimpangan pendidikan di pelosok dan pendidikan di perkotaan adalah mengambil
tindakan berani untuk mendatangi pemerintahan dipusat menyampaikan tentang
segala kondisi sekolah yang ada di pelosok, mengenai akses, sarana dan
prasarana yang bisa mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah yang mana
harus lebih memerhatikan pemerataan pendidikan agar bisa meningkatkan kuliatas
yang ada pada desa tersebut, memberikan kesadaran lebih terhadap pola pandang
masyarakat yang ada disana dan bisa membantu mengembangkan sumber daya manusia
dengan melatih mereka berfikir kreatif dan berkarya supaya sedikit bisa
membantu mereka di bidang ekonomi.
Calon Relawan Sekolah Jejak Nusantara, UIN Alauddin
Makassar