Koin untuk
negeri adalah sebuah komunitas yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan.
Setiap bulan komunitas ini mengirim relawan untuk mengajar adik – adik selama 4 hari di Madrasah Ibtidaiyah DDI
Hidayatullah Tanete Bulu yang terletak di Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompo
Bulu, Kabupaten Maros. Sekolah ini
merupakan tempat pengabdian komunitas Koin Untuk Negeri (KUN).
Setelah melalui
beberapa tahap seleksi, saya akhirnya dinyatakan lulus menjadi relawan atau volunteer Koin Untuk Negeri (KUN). Hari
ini tepat pada 26 April 2018, saya dan relawan atau volunteer berangkat ke lokasi pengabdian. Jarak tempuh ke lokasi
pengabdian cukup jauh. Jika berangkat dari
Kota Daeng ke lokasi dengan menggunakan kendaraan roda dua bisa menghabiskan waktu kurang lebih dua
jam. Belum lagi setelah tiba di desa terakhir, kita harus berjalan kaki sejauh
10 kilometer dan memakan waktu sekitar 5 sampai 7 jam. Bisa dibayangkan kan bagaimana jauhnya?
27 April 2018
Kurikulum
pembelajaran yang diterapkan Komunitas Koin Untuk Negeri sedikit berbeda dengan
kurikulum yang di terapkan di sekolah pada
umumnya. Metode ajarnya pun tidak seperti pada kelas formal lainnya. Aktifitas pembelajarannya terbagi atas 5
kelas yaitu Kelas Alam, kelas literasi dan inspirasi, kelas agama , kelas
kreatifitas. Masing – masing kelas memiliki konsep pembelajaran. Setiap kelas
menerapkan konsep bermain sambil belajar.
Sore ini
tepatnya, saya dan volunteer lain
ikut bermain game bersama adik –
adik. Pura – pura lupa bahwa umurku tak layak lagi bermain seperti itu.
Ah…. Lupakan saja. Bukankah ada banyak cara berbagi ilmu dan bahagia salah
satunya dengan bermain game ini.
Berada di tempat
ini (Tanete Bulu), membuat saya benar – benar merasa orang paling beruntung.
Bagaimana tidak, saya tak henti – hentinya bersyukur masih bisa merasakan pendidikan yang layak.
Sementara disini sekolah pun jauh dari kata layak. Tidak hanya itu saja, adik –
adik pun jarang belajar. Kadang mereka belajar hanya 2 hari dalam sebulan. Hanya
ketika relawan datang.
Di ruang
sederhana ini tepatnya di ruang belajar
adik –adik, saya sadar betul apa yang dikatakan Roem Topatimasang dalam bukunya
Sekolah itu Candu bahwa semua tempat adalah sekolah dan semua
orang adalah guru. Tanete Bulu telah kujadikan sekolah baru yang memberiku
ruang belajar yang jelas tidak kudapatkan di tempat lain. Dan di sekolah ini
pula saya mendapatkan ilmu baru oleh guru hebat yang tak lain dan bukan adalah kakak –
kakak relawan atau volunteer itu sendiri. Kakak – kakak kalian hebat dan sangat
berarti. saya sadar sudah terlalu
berlebihan memuji kalian tapi saya yakin kakak – kakak relawan atau volunteer tidak akan berada di sini jika
bukan panggilan hati. Saya juga semakin percaya kata banyak orang tentang relawan
atau volunteer adalah orang yang
bersedia mengabdi secara ikhlas, bekerja tanpa pamrih, rendah hati dan sukacita
berkorban meluangkan waktu dan tenaganya. Dan biasanya, hanya orang yang
memiliki jiwa social yang tinggilah yang ingin menjadi relawan atau volunteer. Lalu kurang apa lagi kalian kakak – kakak relawan? Tak salah kan saya
sudah memuji kalian?
Namun , ada guru
yang juga tak kalah hebatnya dari kakak – kakak relawan yaitu adik – adik Tanete
Bulu. Guru yang sudah mengajariku ilmu bagaimana untuk selalu bersyukur dengan apa yang
kumiliki sekarang dan juga bagaimana berbagi terhadap sesama. Kedua Ilmu ini
jelas tak akan pernah kudapatkan dalam teori apapun. Sekalipun sudah banyak
buku teori yang kutuntaskan. Terima
kasih guru kecilku. Fisik kalian mmng kecil tapi ilmu kalian luar biasa. Sekali lagi, terima kasih tak terhingga adik
–adik atas ilmunya.
Empat hari sudah
saya dan kakak – kakak relawan atau volunteer disini. Rasanya baru kemarin. Waktu berlalu begitu
cepat. Pukul 10.00 paling telat kami akan meninggalkan Tanete Bulu dan pastinya
meninggalkan adik – adik dan masyarakat di sini. Sedih ? iya sudah pasti karena
saya tidak pernah tahu apakah bisa kembali ke Tanete Bulu. Tempat yang tak
henti – hentinya kukagumi bukan hanya
karena keindahan alamnya tapi juga keramahan masyarakatnya terlebih lagi
kepada semangat belajar adik – adik yang
luar biasa. Tuhan…semoga saja kau masih
memberiku waktu luang dan kesehatan untuk kembali ke Tanete Bulu untuk kedua,
ketiga, bahkan keempat kalinya. Amin.
Salam pendidikan !
Semangat relawan Molepong Bulan, Alumni Unhas.
Posting Komentar