Nurul Maulida A. |
Kami pun berangkat bersama sesuai dengan rute yang telah ditetapkan melewati Antang menuju Maros. Sesampai di Maros, kami beristirahat di salah satu rumah kolega dari Koin untuk Negeri (KUN) yaitu rumah kak jannah selaku guru dari sekolah yang akan dituju. Keluarga kak jannah menyambut dengan baik bahkan kami disiapkan untuk makan siang bersama. Sekitar pukul 15.00 WITA, akhirnya pemberangkatan ke Dusun Bara, tidak lupa lagi kami berdoa bersama lalu melanjutkan perjalanan. Awalnya saya merasa sudah berjalan cukup jauh tetapi ternyata perjalan yang dilalui belum seberapa untuk sampai ke puncak Dusun Bara. Kami mendaki dan menuruni bukit sebanyak tiga kali, melihat pemandangan disekitar gunung, melewati jembatan kayu yang panjang, melihat air sungai yang jernih berwarna hijau hingga menikmati mata air dari gunung. Kami pun tiba pada pukul 18.45 WITA dengan perjalanan kurang lebih 4 jam.
Hari kedua, pagi pun tiba diawali dengan piket masak pagi dan siang hari. Yah, saya mendapat jadwal piket pertama untuk memasak dan tidak mengikuti jadwal senam pertama di sana. Badan masih terasa nyeri dan pegal namun, pada saat itu saya harus tetap ke sekolah untuk mengikuti upacara 17 Agustus. Jarak dari rumah penduduk yang dijadikan tempat tinggal ke sekolah ±1km. Upacara pun berlangsung dengan lancar sekaligus melakukan pengenalan dengan siswa-siswi di sekolah sebagai observasi dan pengenalan kemampuan siswa terutama untuk bidang literasi. Setelah semua kegiatan di sekolah berlangsung kami pun kembali ke rumah untuk mengadakan lomba 17 Agustus. Lomba yang diadakan sama halnya lomba yang ada di kota Makassar untuk anak-anak, seperti lomba makan kerupuk, lomba memasukan pensil ke botol dan lomba lari balap sarung. Para siswa sangat antusias dan turut merasakan kesenangan yang mereka alami. Kakak-kakak relawan juga menjalankan peranan mereka dengan sangat total. Kegiatan ini berlangsung hingga mendapatkan pemenang secara keseluruhan dan mendekati waktu untuk makan siang.
Hari ketiga, kembali ke sekolah untuk mengajarkan siswa kelas I dan II untuk mengenal huruf. yah, saya mendapatkan tugas bagian ini dibidang literasi. Melihat dari keadaan, mereka mudah menyerap dan mengerti pelajaran, mungkin hanya fasilitas dan keadaan sekolah yang kurang mendukung sepenuhnya hingga mereka lambat mendapatkan informasi belajar. Pada saat itu, saya memberikan media yang telah dibuat sebelum pemberangkatan yaitu flash card alphabet yang disertai dengan gambar dan huruf kapital serta huruf kecil, dan partner saya juga menyediakan flash card yang kecil untuk dapat digantung dan dijadikan kuis untuk mereflekasikan kembali pengetahuan siswa.
Hari keempat, saya membantu relawan di kelas alam dan kelas inspirasi. Di kelas alam, saya membantu mendampingi siswa kelas I dan II untuk membuat pestisida pembasmi hama dari bahan utama air, bawang putih dan sabun cuci piring. Dan di kelas inspirasi saya membantu kakak relawan untuk memperkenalkan profesi sesuai bagian didapatkan. Dan pada hari ke lima, yaitu tanggal 20 Agustus 2017 kami pun mempersiapkan kembali barang bawaan kami untuk bergegas kembali dari lokasi pengabdian. Diakhiri dengan saling bermaafan sekaligus berpamitan dengan masyarakat di Dusun Bara. Sesampai di rumah kak jannah kami kembali beristirahat dan makan siang hingga tiba di kota Makassar tepatnya di basecamp sekitar pukul 20.30 WITA dengan perjalanan yang menyenangkan dan memiliki warna yang tersendiri.
Tags:
opini