21 Agustus 2017. Membahas tentang dunia pendidikan akan selalu menjadi pembahasan yang menarik karena melalui pendidikan setiap individu bisa merasakan manfaat dan keuntungan dari pendidikan itu sendiri. Keberhasilan dan kemajuan suatu negara bisa diukur dari kondisi pendidikan negara tersebut. Dan mengenai masalah sistem pendidikan di Indonesia sekarang mengalami kondisi yang memperihatinkan. Misalnya, mengenai pemerataan pendidikan. Masih banyak anak-anak yang berada di pelosok daerah belum mendapatkan pendidikan yang layak serta sarana dan prasarana yang belum memadai seperti kurangnya tenaga pengajar yang ingin mengabdikan diri di pelosok daerah. Untuk mengatasi masalah ini seharusnya seluruh generasi bangsa harus bergerak atau terjun langsung bukan saja hanya pemerintah yang harus diandalkan, perlu adanya jembatan untuk menyambung tugas pemerintah dalam menangani masalah ini.
Salah satu hal kecil yang bisa dilakukan adalah menjadi tenaga pengajar secara suka rela atau disebut dengan relawan. Tetapi menjadi seorang relawan pun bukan hal yang mudah, karena harus benar-benar memilki niat yang ikhlas dan tulus dalam menjalankan tugasnya. Karena menjadi seorang relawan tak ada sepersen pun imbalan yang diperoleh, melainkan dialah yang memberi serta berbagi dengan mereka yang membutuhkan.
Sedikit cerita mengenai pengalaman saya menjadi seorang relawan di Komunitas Koin untuk Negeri. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, di sebuah desa, tepatnya di Dusun Bara Desa Bontosamba Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros. Untuk sampai di lokasi tersebut kami para relawan membutuhkan waktu berjalan kaki sekitar 4 jam. Benar-benar harus keluar dari zona nyaman. Karena kami harus mendaki bukit, melewati sungai dan hutan yang lebat untuk bisa tiba di lokasi yakni tempat tujuan kami Dusun Bara. Meskipun lelah dan letih menghampiri, masih ada semangat luar biasa yang tersimpan dalam diri para relawan. Buktinya ketika tiba di posko tepatnya Dusun Bara, mereka masih bisa bersenda gurau bersama. Mendengar tawa mereka, rasa letihku sedikit terobati.
Ke-esokan harinya dengan semangat dan stamina yang lebih baik, kami para relawan menuju ke sekolah yaitu tempat tujuan utama kami untuk berbagi dengan adik-adik serta melaksanakan setiap program-program yang telah direncankan dan dipersiapkan dengan baik. Ada banyak hal yang kami lakukan disana, mulai dari mengadakan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia, mengadakan perlombaan, belajar, berkreativitas, bermain dan bernyanyi bersama. Banyak pelajaran yang bisa saya petik saat mengikuti kegiatan ini, salah satunya yaitu saya belajar tentang arti perjuangan dan kesabaran yang sesungguhnya, miris rasanya ketika melihat adik-adik di Dusun Bara dengan semangatnya mereka berjalan kaki hingga 3 km menuju ke sekolah demi untuk menuntut ilmu. Itu memberikan tamparan yang keras untuk saya pribadi. Dan sungguh luar biasa rasanya bisa berada di antara adik-adik di Dusun Bara dan para relawan yang hebat-hebat. Ada kebahagiaan tersendiri yang saya rasakan hingga tak mampu ku torehkan dalam tulisan ini.
Apresiasi yang tak terhingga buat para relawan yang sudah bekerja keras demi untuk menyukseskan setiap program dari Sekolah Jejak Nusantara dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan sebelumnya. Semoga semangat berbagi itu akan selalu ada dalam diri kalian. Tetaplah menjadi seseorang yang bisa memberikan manfaat bagi sesama, yang selalu memotivasi, menginovasi dan menginspirasi. Dan jika kamu memberi yang terbaik, maka yang terbaik pula yang akan kembali kepada mu, jadi lakukan yang terbaik.
Salah satu hal kecil yang bisa dilakukan adalah menjadi tenaga pengajar secara suka rela atau disebut dengan relawan. Tetapi menjadi seorang relawan pun bukan hal yang mudah, karena harus benar-benar memilki niat yang ikhlas dan tulus dalam menjalankan tugasnya. Karena menjadi seorang relawan tak ada sepersen pun imbalan yang diperoleh, melainkan dialah yang memberi serta berbagi dengan mereka yang membutuhkan.
Sedikit cerita mengenai pengalaman saya menjadi seorang relawan di Komunitas Koin untuk Negeri. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, di sebuah desa, tepatnya di Dusun Bara Desa Bontosamba Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros. Untuk sampai di lokasi tersebut kami para relawan membutuhkan waktu berjalan kaki sekitar 4 jam. Benar-benar harus keluar dari zona nyaman. Karena kami harus mendaki bukit, melewati sungai dan hutan yang lebat untuk bisa tiba di lokasi yakni tempat tujuan kami Dusun Bara. Meskipun lelah dan letih menghampiri, masih ada semangat luar biasa yang tersimpan dalam diri para relawan. Buktinya ketika tiba di posko tepatnya Dusun Bara, mereka masih bisa bersenda gurau bersama. Mendengar tawa mereka, rasa letihku sedikit terobati.
Ke-esokan harinya dengan semangat dan stamina yang lebih baik, kami para relawan menuju ke sekolah yaitu tempat tujuan utama kami untuk berbagi dengan adik-adik serta melaksanakan setiap program-program yang telah direncankan dan dipersiapkan dengan baik. Ada banyak hal yang kami lakukan disana, mulai dari mengadakan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia, mengadakan perlombaan, belajar, berkreativitas, bermain dan bernyanyi bersama. Banyak pelajaran yang bisa saya petik saat mengikuti kegiatan ini, salah satunya yaitu saya belajar tentang arti perjuangan dan kesabaran yang sesungguhnya, miris rasanya ketika melihat adik-adik di Dusun Bara dengan semangatnya mereka berjalan kaki hingga 3 km menuju ke sekolah demi untuk menuntut ilmu. Itu memberikan tamparan yang keras untuk saya pribadi. Dan sungguh luar biasa rasanya bisa berada di antara adik-adik di Dusun Bara dan para relawan yang hebat-hebat. Ada kebahagiaan tersendiri yang saya rasakan hingga tak mampu ku torehkan dalam tulisan ini.
Apresiasi yang tak terhingga buat para relawan yang sudah bekerja keras demi untuk menyukseskan setiap program dari Sekolah Jejak Nusantara dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan sebelumnya. Semoga semangat berbagi itu akan selalu ada dalam diri kalian. Tetaplah menjadi seseorang yang bisa memberikan manfaat bagi sesama, yang selalu memotivasi, menginovasi dan menginspirasi. Dan jika kamu memberi yang terbaik, maka yang terbaik pula yang akan kembali kepada mu, jadi lakukan yang terbaik.
Tags:
opini